Menjelang Pilkada serentak di tahun 2018 dan Pemili di tahun 2019, potensi suasana menjadi cukup panas sangat dimungkinkan seiring dengan persaingan antar calon pemimpin daerah. Apalagi dengan adanya media sosial yang semakin semarak, bertebarnya meme-meme bertemakan politik sudah biasa untuk dilihat. Dijuluki sebagai tahun politik menjadikan tahun 2018 dan 2019 sebagai tahun yang akan diwarnai oleh perdebatan calon pemimpin daerah. Namun, bukan hanya calon pemimpin daerah yang berdebat akan visi misinya dihadapan masyarakat. Akan tetapi, diwarnai juga dengan perdebatan antar publik, sehingga berpotensi menjadi salah satu alasan rusaknya hubungan dengan teman.
Menjadi hal yang wajar bukan, ketika dalam pertemanan terdapat pandangan politik yang berbeda? Perdebatan-perdebatan kecilpun tak terelakan untuk terjadi, karena dari cara pandangananya saja sudah berbeda. Jika kita tidak pandai mengontrol emosi, bisa jadi justru kita terpancing amarah dalam perdebatan kusir yang tak kunjung selesai.
Ketika musim pemilu telah tiba, sebagian orang yang memilih pasangan calon yang didukung akan membela sepenuh hati dan menganggap bahwa program-program dari pasangan calon tersebutlah yang akan menang. Namun, jangan sampai perdebatan kecil karena perbedaan pandangan politik menjadi perusak hubungan pertemanan dan pemutus tali silaturahmi.
Nah, jadi supaya hal-hal kecil di tahun politik ini tidak menjadi alasan rusaknya hubungan dengan teman. Baiknya lakukan hal ini ya, supaya pertemanan kamu menjadi tidak rusak selama masa pilkada serentak atau pemilu berlangsung.
Jaga Postingan Media Sosial
Saat ini seseorang lebih sering berinteraksi dengan orang lain melalui media sosial. Media sosial menjadi jembatan bagi orang-orang untuk meneruskan silaturahmi karena tidak sempatnya waktu untuk saling berkunjung.
Media sosial kini bukan hanya sebagai tempat untuk memposting tulisan, foto maupun video saja. Terkadang ada maksud tertentu dibalik mereka memposting sesuatu seperti untuk berjualan, promosi, mengemukakan pendapat dan yang paling sering terjadi adalah sebagai tempat curhat.
Ingin pertemanan tidak rusak menjelang pilkada? Jangan sampai ya kamu memposting sesutu di media sosial kamu yang bersifat memprovokasi orang lain atau memojokkan pandangan politik tertentu. Bersikap dewasa dan terbuka memang dibutuhkan oleh semua orang, namun tentunya tidak semua orang memiliki sikap tersebut bukan? Jadi baiknya jangan memposting sesuatu yang memicu perdebatan dalam pertemanan kamu ya.
Alihkan Pembicaraan Saat Diskusi Pilkada Mulai Panas
Berdiskusi tentang politik pasti pernah atau bahkan sering terjadi. Apalagi jika musim pilkada sedang berlangsung, tentunya hal itu menjadi topik diskusi yang paling hangat untuk dibicarakan.
Jika dalam pertemanan kamu, kamu memiliki pandangan politik yang berbeda. Jaga ucapan kamu saat berdiskusi dengan lawan bicara ya, karena bisa jadi itu akan sedikit melukai egonya.
Jika dalam pembicaraan, suasana sudah semakin panas jangan semakin menambahkannya dengan argumen dan debatan penuh emosi. Alihkan pembicaraan saja dengan topik yang lain. Perbedaan pandangan menjadi sesuatu yang sensitif jika dibahas, jadi jangan menjadi kompor dengan tetap ngotot membicarakan hal tersebut ya atau pertemanan kamu hanya akan menjadi kenangan saja.
Bersikap Netral di Hadapan Teman
Siapa sebenarnya yang akan kamu pilih ketika pilkada nanti? Berdasarkan apa kamu memilihnya? Apakah pilihan kamu berbeda dengan pilihan teman kamu?
Cobalah kamu untuk bersikap netral dalam memilih pasangan calon. Dengan bersikap netral, kamu akan memiliki banyak sisi untuk melihat berlangsungnya pilkada. Dengan bersikap netral, kamu juga jadi lebih memahami tentang calon pasangan yang teman kamu pilih sehingga tidak perlu ada debat kusir diantara perteman kamu.
Bersikap netral akan membuat kamu berpikir lebih jernih dalam pemilihan kepala daerah yang sedang berlangsung. Dengan tidak memihak siapapun, kamu menjadi lebih bebas untuk memperdengarkan program program dari semua calon sehingga bisa menentukan yang terbaik menurut kamu. Dengan bersikap netral pula kamu tidak perlu ngotot berargumen dengan teman kamu yang tidak sepaham, sehingga dengan begitu pertemanan kamu tidak perlu diributkan sengan isu politik.
Pilkada dan Pemilu Hanya Sementara, Teman Selamanya
Seberapa lama pilkada akan berlangsung? Prosesnya tidak sampai satu tahun bukan? Jadi perlu diingat ya, jangan mau pertemanan kamu diadu domba oleh pilkada yang hanya sementara.
Perbedaan pendapat jelas terjadi karena semua orang tidak berpikiran sama. Namun menjadi seseorang yang cerdas dalam pertemanan tentunya dibutuhkan, agar pertemanan kamu tidak perlu diributkan dengan politik yang hanya sementara berlangsung.
UnfollowAkun Media Sosialnya
Mungkin ini jalan akhir yang harus kamu lakukan, berhenti mengikuti teman di media sosial yang sekira status-status politiknya berseberangan denganmu. Penting untuk dikehatuhi, berseberangan dan berbeda bukan berarti salah, bisa jadi status-status politiknya dia terasa menyakitkan buatmu hanya karena perspektif kamu sendiri yang memang sama-sama memihak.
Jika kamu sudah tidak tahan untuk berbeda sudut panda, mungkin tidak ada salahnya untukunfollowteman kamu.
Baca:Buat Kamu yang Tidak Tahan dengan Status Politik di Facebook
Nah, menjaga pertemanan tentunya bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan dibandingkan dengan mencari teman. Jadi jangan hanya pandangan politik yang berbeda, menjadi salah satu alasan rusaknya hubungan dengan teman.
Discussion about this post